Assalamualaikum
chingudeul.
Anyeong
haha.
Setelah
sekian lama sejak terakhir ngepost bulan Juli lalu akhirnya aku kembali dengan
membawa kebahagiaan untuk semua. Alhamdulillah masih sehat walafiat walaupun
dipenuhi dengan tugas-tugas dan UTS. Mumpung lagi ada waktu senggang, sambil
dengarkan lagu Kpop (apasih al) aku mulai menarikan jari-jari ini di atas
keyboard yang tak bernyawa ini haha. Entah kenapa hari ini aku ngerasa pengen
berbagi cerita ya something like that lah. Oya, gimana kabar kalian semua ? Aku
harap kabar kalian semua baik-baik aja ya. Bersyukurlah selama masih hidup. Kali
ini aku ga ngebahas yang tidak penting, kali ini aku pengen ngebahas yang
sedikit penting, agak penting dan lumayan penting.
Ngomong-ngomong
tentang syukur, bersyukurlah kalian. Aku punya pendapat, sebenernya sih
pendapat yang sudah umum dikatakan oleh semua orang. Bersyukurlah kalian yang
masih sehat hari ini karna masih banyak orang sakit, bersyukurlah kalian yang
masih bisa sekolah, kuliah karna masih banyak di luar sana orang-orang yang
tidak sekolah. Sungguh miris, di zaman yang udah modern dan maju ini tapi
banyak anak-anak di bawah umur yang engga sekolah. Contoh nyatanya aja baru
sekitar 3 hari yang lalu aku ketemu dengan seorang anak di bawah umur yang
kerja di tambal ban dengan ramah nyapa pelanggan. Ceritanya sih waktu itu motor
Nia bocor jadi dia nyari bengkel, setelah mengelilingi daerah Bina Krida tapi dua
bengkel yang akan dituju malah tutup jadi terpaksa harus keliling dan akhirnya
nemu juga bengkel di Manyar. Setelah aku turun dari motor aku baru sadar kalo
ternyata yang nyapa itu anak kecil yang seumuran dengan adik kandung aku. Langsung
aku mikir, sekarang hari apa ya ? Kenapa adik ini ga sekolah ? Kok malah di
sini ? Berapa umur adek ini ? di situ banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan
ke adik itu tapi mulut ini berasa ga kuat untuk ngomong. Miris rasanya ngeliat
dia yang ga sekolah, rasanya pengen banyak nanya ke adik itu tapi dia lagi
sibuk kerja. Kasian, iya kasian yang ada dipikiran aku saat itu.
Yang ada dipikiran aku saat itu Cuma Vico dan
adik itu. Rasanya pengen langsung nelpon Vico hanya sekedar memberi tahu dan
mengingatkannya tapi apa daya pulsa ga ada (kan lebih sedih tu). Dari sekian
banyak pertanyaan yang ada di pikiranku hanya satu yang keluar dari mulut ini “Adek
umurnya berapa ?”, “13 kak”. Jujur aku ga kuat dengarnya, we tua setahun dari
umur Vico. Seharusnya aku bersyukur masih bisa kuliah dan vico harus bersyukur
karna masih bisa sekolah, kami semua harus bersyukur karna apa yang kami
inginkan masih dituruti sama orang tua. Alhamdulillah itu yang aku ucapkan
pertama kali.
Nangis,
iya itu yang bisa aku buat pertama kali selama aku perhatikan adik itu. Rasanya
pengen aku ngasih sesuatu untuk bantu dia tapi apa daya, aku aja masih minta
orang tua. Aku aja masih bergantung banget sama orang tua. Aku aja masih ga
bisa apa-apa kalo ga ada orang tua. Jarang-jarang lho aku nangis tapi entah
kenapa saat itu aku ngerasa “al kok kamu gampang nangis sih”. Benar-benar miris
di zaman yang maju ini tapi di Indonesia banyak anak-anak di bawah umur yang
engga sekolah, dimana peran pemerintah ? Mana yang katanya sekolah gratis 12
tahun itu ? Mana pak buk, MANA ?!.
Katanya
pengen Indonesia maju, katanya pengen Indonesia ini itu tapi faktanya banyak
diantara anak-anak Indonesia yang SEHARUSNYA bisa menerima pendidikan 12 tahun
malah ga bisa apa-apa. Mungkin diantara anak-anak yang ga sekolah itu ada yang
memiliki bakat bahkan lebih pintar dari yang sekolah. Pasti, pasti ada tentunya
tapi mereka tidak menerima pendidikan yang seharusnya wajib mereka terima. Faktor
ekonomi, iya faktor ekonomi adalah penyebab utama kenapa anak-anak tersebut ga
sekolah. Dibalik semua ini banyak pejabat yang foya-foya, yang korupsi, yang
sedang menikmati hasil KORUPSInya itu. Wah luar biasa ya hukum di Indonesia, di
Indonesia KORUPTOR yang didapat potongan masa hukuman atau mungkin mau dibikin
potongan harga juga bagi koruptor di Indonesia. Maksud aku, potongan HARGA DIRI
untuk para KORUPTOR. Di China, bagi para koruptor langsung hukuman mati. Di Arab,
kalo korupsi potong tangan. Di Indonesia (?) kalian taulah ya haha. Para pejabat hanya akan membantu seseorang yang kurang atau bahkan tidak mampu hanya ketika orang tersebut MASUK TV. Ya it's Indonesia.
Mari
kita doa sama-sama mudah-mudahan anak-anak yang tidak menerima pendidikan bisa
menerima pendidikan yang seharusnya. Dan juga mudah-mudahan ketika aku punya
banyak uang nanti, aku bisa bangun sekolah dan menggratiskannya untuk para anak
yang kurang mampu. Aamiin. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca. See
you later J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar